Diskusi Ekonomi - Politik Kelapa Sawit Indonesia dan Uni Eropa

WhatsApp Image 2019 05 01 at 11.30.07

HASIL DISKUSI:

Latar belakang          

Uni Eropa mengeluarkan kebijakan Renewable Energy directive II (RED II) pada tanggal 13 maret 2019, yang menetapkan bahwa kelapa sawit dalam kategori tanaman pangan berkategori risiko-tinggi dan risiko rendah Indirect Land Usage Change (ILUC) yaitu tanaman yang bisa mendeforestasi hutan (merusak hutan). Ini artinya Uni Eropa akan membatasi dan bahkan menghapuskan penggunaan bahan bakar nabati dari pasar secara bertahap. Kebijakan RED II tinggal menunggu persetujuan keputusan dari parlemen eropa dan dewan eropa di bulan mei 2019, dan setelah itu kebijakan ini akan dijalankan.

            Disisi lain ketika kita melihat kelapa sawit dengan pesaingnya, seperti data :

Minyak sawit :

-          Eksportir terbesar di dunia sebanyak 36 juta ton dari Indonesia dan urutan ke dua ada 21 juta ton dari Malaysia

Minyak kedelai :

-          Eksportir terbesar di dunia sebanyak 16,8 juta ton dari china dan urutan kedua ada 10,2 juta ton dari Amerika Serikat

Minyak bunga matahari :

-          Eksportir terbesar didunia sebanyak 11 juta ton dari ukraina dan urutan kedua ada 9,17 juta ton dari rusia

Rapseed oil :

-          Eksportir terbesar didunia sebanyak 20,53 juta ton adalah Uni Eropa dan urutan kedua ada 19,60 juta ton dari kanada

Melihat data tersebut kemungkinan lain Uni Eropa mengeluarkan kebijakan RED II ini adalah ingin melindungi dan meningkatkan daya jual komoditasnya yaitu rapeseed oil, , karena dia juga salah satu pemain utama dalam komoditas minyak (non migas) dunia.

            Perlu diketahui Kelapa Sawit merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia pada sektor perkebunan. Dengan menyumbang sampai sebesar 239,4 triliun rupiah dari total hasil perkebunan nasional adalah 441 triliun rupiah ke PDB. Selain itu dari perkebunan kelapa sawit bisa menyerap 16,2 juta tenaga kerja Indonesia dan juga lebih dari 1050 perusahaan yang tersebar di Indonesia. Dalam nilai ekspor kelapa sawit memiliki harga yang paling murah dari pesaing-pesaingnya dan menjadi eksportir minyak (non migas) terbesar didunia tahun 2018

Dampak jika RED II dijalankan oleh Uni eropa

  • Banyak tenaga Kerja yang akan di PHK dan jika tidak ada tindakan dari pemerintah bisa membuat jumlah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia meningkat
  • Banyak perusahaan yang akan rugi dan bisa juga tutup karena turunnya permintaan pasar
  • Renggangnya hubungan diplomatis antara Indonesia dan uni eropa dan bisa mempengaruhi kerjasama-kerjasama lainnya
  • Perekonomian Indonesia akan goyah karena kelapa sawit menyumbang cukup besar pendapatan untuk negara

Solusi yang harusnya dilakukan :

  • Pemerintah menyelesaikan langsung dengan pihak uni eropa meminta mengkaji kembali kebijakan yang telah dibuat
  • Pemerintah Indonesia harus melaporkan permasalahan ini ke World Trade Organization (supaya dibantu titik terangnya)
  • Harus mulai mencari pasar baru kelapa sawit
  • Meningkatkan nilai produk dari kelapa sawit yang sebelumnya barang mentah menjadi barang jadi
  • Lebih meningkatkan komoditas lainnya selain kelapa sawit supaya perekonomian tetap stabil
  • Melakukan kampanye dan sosialisasi bahwa kelapa sawit ini sangat berguna (menjaa citra kelapa sawit)
  • Lebih mempertegas undang-undang tentang lingkungan di Indonesia
Hits 2405